Kamis, 10 Mei 2012

Pengalaman Kuliah tentang Blended Learning

Disini saya akan menceritakan kuliah pendidikan saya hari ini tentang Blended Learning. Kuliah hari ini sangat mengasikkan, wifi nya lancar sehingga memudahkan saya chit chat dengan teman-teman 1ruangan. Dan mudahnya lagi kami tidak harus bertatap muka satu persatu tetapi tetap bisa berkomunikasi via gtalk conference. Buk Dina juga terlibat didalam confrence tersebut, beliau menyuruh kami absen di confrence tersebut. Absen tertulis juga dijalankan karna ada sebagian teman-teman yang belum bisa join di confrence tersebut. Setelah absen di confrence, saya membuat confrence untuk berdiskusi tentang blended learning dengan teman mini proyek saya Resi Pratiwi dan Islahati Batubara. Kami saling bertukar pikiran mengutarakan pendapat kami tentang blended learning.

Berikut hasil resume yang telah didiskusikan :
Blended learning terdiri dari kata blended (kombinasi/ campuran) dan learning (belajar). Blended Learning merupakan belajar yang mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to face) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline). Sekarang ini, kita telah memasuki masa yang disebut sebagai abad pengetahuan (knowledge age).
Pembelajaran abad pengetahuan ini bahwa orang dapat belajar : di mana saja, artinya orang dapat belajar di ruang kelas/kuliah, di perpustakaan, di rumah, atau di jalan ; kapan saja, tidak sesuai yang dijadwalkan bisa pagi, siang sore atau malam ; dengan siapa saja, melalui guru, pakar, teman, anak, keluarga atau masyarakat ; dan melalui sumber belajar apa saja, melalui buku teks, majalah, koran, internet, CD ROM, radio, televisi, dan sebagainya. Sejarah Blended Learning dimulai sejak ditemukan komputer.
Pembelajaran berbasis Blended learning berkembang sekitar tahun 2000 dan sekarang banyak digunakan di Amerika Utara, Inggris, Australia, kalangan perguruan tinggi dan dunia pelatihan. Melalui blended learning semua sumber belajar yang dapat memfasilitasi terjadinya belajar bagi orang yang belajar dikembangkan. Pembelajaran blended dapat menggabungkan pembelajaran tatap muka (face-to-face) dengan pembelajaran berbasis komputer. Artinya, pembelajaran dengan pendekatan teknologi pembelajaran dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar maupun yang dimuat dalam media komputer, telpon seluler atau iPhone, saluran televisi satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya. 
Tujuan utama pembelajaran blended adalah memberikan kesempatan bagi berbagai karateristik pembelajar agar belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik.
Untuk menerapkan nya di Indonesia, para sistem pengajar harus diberikan informasi terlebih dahulu mengenai blended learning tersebut. Nah setelah itu baru tugas para pengajar untuk memberi tahukan cara penggunaan sistem blended learning tersebut kepada mahasiswa ataupun siswa-siswinya . Jadi para pengajar pun tidak digantikan.